Tunas Daud...Tunas Daud...maklum Oracle sekolah di sana...

Selasa, 30 Oktober 2012

SD Tunas Daud Denpasar : Series ( 2 ) KEJEPIT PINTU KELAS

TANGAN  ORACLE  KEJEPIT  PINTU


Baru saja selesai mandi , telepon berbunyi tepat jam 12.00 siang....dari Miss Nanin ( wali kelas Oracle, Kelas I A Tunas Daud ).

Miss Nanin mengabarkan kalau Oracle mau 'dilarikan'  ke Rumah Sakit Bali Medistra, karena tangannya kejepit pintu kelas. Refleks pertanyaanku adalah : Kok bisa?? , Tangan mana yang kejepit, dan apa dia dalam keadaan sadar...( tapi nggak pakai nangis nanyanya judulnya berusaha tegar !! padahal hiks hiks...)

Disepakati Oracle dibawa ke Bali Medistra, dan aku setuju karena Bali Medistra memang RS tempat dokternya Oracle, dan dia sudah familiar dengan suasananya.

Nggak nunggu mobil lagi karena masih dicuci ( padahal panasnya minta ampun ), naik motor pun jadilah. Di jalan Miss Nanin nelpon lagi ..." Bu, rumah sakitnya kita ganti ke Manuaba, nyari yang deket dari sekolah ".... Aku dengar suara tangisan  Oracle. Aku minta ngomong sama dia. Aku bilang, tenang aja, jangan menangis, Oracle sudah besar, anak hebat, anak pemberani...mommy sebentar lagi nyampai.

Sampai di RS Manuaba  ( Jalan Cokroaminoto - Denpasar ) sudah ditungguin sama Miss Nanin & Miss Herlin , guru kelasnya, aku langsung aja ke UGD.
Dari penjelasan singkat dokter, dibutuhkan persetujuan orang tua soalnya kukunya harus dicabut karena ada darah yang menggumpal di bawahnya, jadi kalau kukunya nggak dicabut nanti kukunya nggak bisa tumbuh lagi.

Ya itulah yang terbaik sesuai saran dokter...Oracle nangis?? So pasti...meraung-raung gaya khas Oracle. Meskipun dibius pasti ya tetep sakitlah. Dalam kesakitannya pertanyaannya masih saja banyak....coba aja...aku dibius? nanti kalau dibius bisa bangun lagi? ( padahal bius lokal ), nanti aku mati, itu suntikan apa, kukuku seberapa banyak diambil...bla..bla..bla..
Sampai-sampai kata dokternya nggak cocok kalau Oracle masih kelas satu SD...( ????? )

Penjelasan panjang lebar so pasti dari kedua guru kelas. Menurut mereka sehabis istirahat kedua Oracle mau masuk kelas mengetuk pintu mau masuk, ternyata pintu dari dalam ditutup keras oleh salah seorang temannya.
Awalnya Jari Kelingking Kiri-nya gepeng, tapi lama-lama kok ya mau kembali ( wajah takut Miss-nya masih kelihatan...kasihan...)

Melihat anak mengalami kecelakaan sedih sudah pasti, tapi aku bilang sama Miss-nya bahwa semuanya pasti ada hikmahnya. Buat Oracle biar hati-hati, buat teman-temannya biar nggak mainan pintu sembarangan, buat sekolah biar diperiksa lagi secara rutin ( karena banyak yang bilang pintunya agak berbahaya...gampang nutup sendiri ).

Terlepas dari itu, sungguh berterima kasih dan bersyukur Oracle diperhatikan, diurus, dibantu secepatnya, diantar sekalipun naik motor  ( permohonan maaf karena diantar naik motor biar cepet nyampai tanpa kena macet diterima Miss...) , ditungguin sampai kita datang, bahkan diasuransi sekalipun hanya sekali..( berobat jalannya yang tiga kali nggak dapat karena telat disetor maklum lagi kepotong liburan...padahal kalau uangnya dapat kita sudah janjian mau bikin kue-kue buat  syukuran di kelas  hehehe...bisa aja !! )

Miss Nanin, Miss Herlin, Miss Ana Maria, Miss Vonny...dan semua yang telah menolong, mengurus dan berempati terhadap Oracle...terima kasih banyak.....

Besoknya aku terpaksa ke sekolah pas Oracle lagi istirahat karena dia harus minum obat pereda rasa sakit....dan yang aku temui, ada lagi anak kelas 5 yang harus digotong ke Manuaba karena jatuh pas Pramuka. 
Dan ternyata paginya anak kelas satu yang lain ( 1 C ), juga harus dijahit kepalanya karena jatuh di parkiran, dia berayun-ayun dari mobil antar jemputnya...terpelanting dan sedikit luka.

Mudah-mudahan  nggak ada yang terluka lagi...atau mungkin harus mengadakan doa bersama kali ya.....

paling penting lagi Oracle sudah bilang sama Miss-nya...." Aku nggak mau lagi mainan pintu Miss....SAKIT..!!! "






Jumat, 12 Oktober 2012

Anak Cerdas Dalam Perspektifku

Selama berabad-abad orang menyangka bahwa saat lahir, seorang bayi tidak lebih daripada semacam tabula rasa, atau kertas yang masih kosong, yang cukup 'ditulisi' orang tua dengan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang sempurna.

Bertolak belakang dengan anggapan itu, Jean-Jacques Rousseau percaya bahwa anak terlahir bijaksana,  "mahluk liar yang mulia" , yang jika dibiarkan berkembang dengan alami akan menjadi orang dewasa yang memiliki moral dan pengetahuan.

Membaca cukup banyak buku, melihat ke sekeliling, mereka-reka kemungkinan dan mengambil kesimpulan apa yang terbaik bagi anakku....

Dan secara subtil yang muncul adalah....Oracle tidak akan pernah aku bebani dengan harus menjadi juara di kelasnya...juara apa?  yang jelas juara pelajaran.
Sempat dianggap aneh dan lucu oleh beberapa teman wali murid, orang tua kok tidak menginginkan anaknya menjadi juara di kelas, ada juga yang menganggap memang Oracle nggak pinter...ya nggak papa..nggak masalah...wong ini bukan masalah untukku apalagi untuk mereka.

Seperti yang selalu dikutip suamiku 'a stupid people is a greatest man'  ,  justru orang bodoh ( alias nggak pinter ) yang akan menjadi orang besar.  
Biasanya orang bodoh pikirannya cuma satu dan nggak mikir yang macem-macem dan aneh-aneh...nggak terlalu banyak teori  ( seperti jurus tangan buntungnya Pak Tung Desem Waringin ). Bahkan saking bodohnya karena nggak bisa mikir tapi pastinya mereka  punya satu jurus yang mematikan...dan hanya itu yang akan membuat mereka menjadi orang besar!!!
Bagiku, pinter itu macem-macem, jadi kalau ada orang tua yang ngotot anaknya paling pinter di sekolah ya monggo, anakmu memang paling pinter kok. Tapi...pinter menurutku itu lain....jelas setiap anak nggak akan sama.
Yang satu pinter pelajaran jadi juara, yang lain pinter melukis, pinter menulis cerita, pinter main musik, pinter catur, pinter renang, pinter nyanyi...bukankah kepintaran anak ada 9 penggolongan.
Nah, dari sembilan type kepintaran anak kita menguasai  beberapa hal saja ( hanya menguasai dengan baik tanpa harus menjadi juara lho..) itu saja sudah bagus menurutku.

Kalau disuruh memilih? Aku lebih senang anak CERDAS dari pada anak PINTAR 

Bagiku anak pintar akan terkotak dalam suatu rumusan ya pintar pelajaran, mengingat, menghitung, meng-copy paste apa yang sudah ditulis dan diajarkan, karena kalau jawaban tidak sesuai dengan apa yang diajarkan guru atau sesuai text book adalah salah dan kalau salah semua dapat nol...mana bisa jadi juara... 

Sedangkan anak cerdas adalah anak yang selalu memiliki semangat dan  ambisi , imajinasi yang besar serta rasa ingin tau yang besar pula, praktek dan penelitian sehingga mereka akan punya cukup banyak jawaban, analisa untuk setiap masalah yang ada.

Anak cerdas perlu menjelajahi berbagai ide, bukan sekedar merekam informasi. Mereka akan lebih giat belajar saat menemukan unsur investigasi dalam pembelajaran.

Kalau aku, berikan stimulasi yang  cukup, berikan sarana dan prasarana yang maksimal, anak akan menjalaninya sesuai dengan usia dan perkembangan otak serta mentalnya.
Membuat jiwa anak menyenangkan, sehat, mandiri dalam perilakunya kan nggak gampang.  Memikirkan masa depan anak adalah kompleks, kalau tidak mau dibilang rumit. 
Tak seorangpun bisa memastikan anak yang selalu juara kelas akan menjadi 'kaya' kelak di kemudian hari, atau bekerja dengan gaji yang sangat tinggi atau berhasil dalam bisnis...belum pasti...ujung-ujungnya balik lagi ke anaknya.

Bukankah lebih menarik menyiapkan seorang anak dengan dasar yang kokoh agar mereka mempunyai rasa percaya diri, berani, tahan banting...sehingga lebih siap menyambut masa depannya.
 Ada teman Oracle yang les-nya sampai 5 macam, sepulang sekolah langsung lanjut hingga jam 6 malam baru sampai rumah. Ujung-ujungnya papanya (yang kebagian tugas antar jemput) angkat tangan dengan aturan si mama...dengan alasan si anak dan si papa bisa mati di jalan.

Barangkali aku yang terlalu ekstrem, matematika nggak dapat 100 nggak papa, karena kalau kamu kecemplung air nggak bisa matematika kamu masih bisa hidup karena bisa berenang dan nggak tenggelam, kalau nggak bisa berenang ...bahaya banget, jadi mending les berenang dulu , matematika asal nggak jeblok-jeblok amat nggak papa.
Atau nggak usah les bahasa inggris sekalian kalau nggak mau les di tempat yang menggunakan standar internasional, biar toefl-nya terdeteksi.

Walah malah nggladrah omongannya, tapi ya gitu deh...anggapanku tentang anak cerdas...jangan dianggap serius...ini hanya opini belaka..


TK Tunas Daud Denpasar : GRADUATION

Thank You My Son...

Akhirnya perjuangan ini tidak sia-sia.
Graduation Party, 14 Juni 2011 , Lembah Pujian.

Awalnya tidak pernah terlintas dalam pikiranku, Oracle akan mendapatkan award ini.
Bahkan ketika akan diumumkan anak-anak yang berprestasi, aku justru bilang pada ibuku..."duduk santai saja, Oracle nggak mungkin dapat.."  
Bukan...bukan karena aku mengecilkan anakku, tapi sudah dari awal aku menyadari betapa sulit dan butuh waktu yang lama hanya untuk 'mengembalikan' Oracle dari trauma, rasa percaya diri yang sangat kurang, pemalu, nggak mau gerak, nggak mau nyanyi....etc...etc...
Intinya selama pendidikan dan pengasuhan di TK B sampai graduation dia sudah jauh jauh jauh lebih baik , perkembangannya signifikan banget. Makanya aku nggak berharap lebih. Apa yang sudah dia dapatkan so far so good....

Puji Tuhan, namanya di panggil naik ke pentas..., sekalipun bukan berdasarkan nilai pelajaran ( karena memang nggak ada pelajaran di TK )  ...bangga aja, karena ternyata penilaian didasarkan pada kemajuan atas perilaku, dan perwatakan, cara berpikir yang dikemas dalam pengajaran CHARACTER  BUILDING.
Karena aku bukan pemburu sekaligus tidak pernah bernafsu untuk menjadikan anakku harus menjadi juara, aku merasa achievment award ini menjadi lebih penting bagi perkembangan perilakunya di kemudian hari dibanding dia menjadi juara kelas dengan nilai-nilai sempurna.



Waktu pulang ketemu sama Miss-nya dan aku bilang..."Surprise Miss..."  , dan jawabannya adalah : Oracle layak untuk mendapatkan. Thanks God.., Thanks Miss Rindang , Thanks Miss Ayu...and sure...Thanks my son.... 

Medali Kecil  : ACHIEVEMENT  AWARD , SHAPING THE LEADER FOR THE FUTURE...memberikan arti yang sangat besar bagi kami...dan bagimu kelak.. 




 

Rabu, 10 Oktober 2012

SD Tunas Daud - Denpasar : Series ( 1 ) Mencerna Rasisme

Mencerna  'Rasisme'




 
Ebony and Ivory.....nyatanya memang begitu, ada yang putih, putih banget, sawo matang, sampai agak gelap. 
Ya manusiawi.....memang semua bikinan Tuhan.

Sekolah Oracle boleh dibilang mayoritas terisi oleh warga keturunan.
Sebenarnya anakku pun begitu.....dari tampilannya sih memang tak tampak meyakinkan dia warga keturunan, maklum dia masuk golongan Hitaci-lah...hitam tapi Cina.
Banyak yang nggak tau kalau engkongnya asli daratan Cina yang menyeberang ke Indonesia dengan alat transportasi perahu/jukung kecil. Banyak yang nggak tau Ako dan Empeknya masih menggunakan nama cinanya alias belum ganti nama. Bahkan Oracle sendiri tidak menyadari  begitu lahir membawa marga GO.

Oracle sendiri berwajah dengan tipikal khas Jawa...kulit dari sawo matang sekarang jadi coklat tua ( gosong karena les berenang...). 

Di balik semuanya aku lebih merasa bersyukur karena, di dalam dirinya aku menemukan sesuatu yang luar biasa , dia punya Ako, punya Empek, Cece dan Koko, tapi dia juga punya Eyang uti, Kakung, Pakdhe, Budhe, mas....wah...wah...komplit..
Mudah-mudahan yang diambil dari aku darah Jawanya yang bagus-bagus , dari darah  Cinanya juga yang bagus-bagusnya aja ( ngarep.com )

Menunggu angpao waktu imlek, ikut cingbing-an, sembahyang bak cang, pergi ke bong..., semangat menunggu waktunya sunat, tradisi nyekar, galak gampil sekalipun nggak ber-idul fitri..

Dia lebih mengenal 2 tradisi yang berbeda dan setiap hari belajar untuk selalu mensyukuri...percampuran tradisi dan aliran darah yang berbeda, karena pada dasarnya tidak ada satu yang lebih hebat dari yang lain...semua  sama..., semua 'lebih' tapi semua juga 'kurang'.
Katanya orang Jawa hebat tapi nggak semua hebat atau orang Cina paling pinter..nyatanya  tidak semua pinter ...jadi ya sebetulnya sami mawon... Orang Jawa paling sopan? NO..siapa bilang.. orang Cina paling kaya ...TIDAK....di Semarang banyak orang Cina jadi tukang becak...

Cara pandang terhadap diri sendiri yang lebih tinggi dan hanya melihat kekurangan orang lainlah yang akhirnya membuat kita tidak menyadari bahwa setiap manusia sama adanya.

Melihat anak-anak ( Oracle & teman )  asyik aja bermain bersama , tanpa beban, tanpa menyadari berbeda secara fisik...sungguh menyenangkan dan menenteramkan. Mereka tidak menjadikan perbedaan sebagai suatu hal yang akan mengurangi kebersamaan mereka. Bali, Jawa, Cina, Lombok, Batak, Hindu, Kristen, Budha, Kong Hu Cu seatap sepermainan.

Alangkah baiknya kelakuan positif anak-anak ini menular ke orang tua masing-masing. Maklum, sebagai wali murid aku masih agak sedikit merasakan 'kelakuan' yang nggak pas aja , masih ada grup yang 'sewarna'..., berteman dan  ngobrol hanya dengan yang 'sewarna'
Yang paling parah adalah seandainya kelakuan orang tua ini diikuti anaknya, dengan hanya melihat 'pola' berteman orang tuanya, padahal dengan pikiran polosnya mereka tidak mengenal 'rasisme' ....

Mudah-mudahan nggak lah, tapi yang terpenting aku selalu berharap anakku semakin besar akan semakin ngerti bahwa nggak ada untungnya jadi manusia yang rasis.....