Tunas Daud...Tunas Daud...maklum Oracle sekolah di sana...

Rabu, 10 Oktober 2012

SD Tunas Daud - Denpasar : Series ( 1 ) Mencerna Rasisme

Mencerna  'Rasisme'




 
Ebony and Ivory.....nyatanya memang begitu, ada yang putih, putih banget, sawo matang, sampai agak gelap. 
Ya manusiawi.....memang semua bikinan Tuhan.

Sekolah Oracle boleh dibilang mayoritas terisi oleh warga keturunan.
Sebenarnya anakku pun begitu.....dari tampilannya sih memang tak tampak meyakinkan dia warga keturunan, maklum dia masuk golongan Hitaci-lah...hitam tapi Cina.
Banyak yang nggak tau kalau engkongnya asli daratan Cina yang menyeberang ke Indonesia dengan alat transportasi perahu/jukung kecil. Banyak yang nggak tau Ako dan Empeknya masih menggunakan nama cinanya alias belum ganti nama. Bahkan Oracle sendiri tidak menyadari  begitu lahir membawa marga GO.

Oracle sendiri berwajah dengan tipikal khas Jawa...kulit dari sawo matang sekarang jadi coklat tua ( gosong karena les berenang...). 

Di balik semuanya aku lebih merasa bersyukur karena, di dalam dirinya aku menemukan sesuatu yang luar biasa , dia punya Ako, punya Empek, Cece dan Koko, tapi dia juga punya Eyang uti, Kakung, Pakdhe, Budhe, mas....wah...wah...komplit..
Mudah-mudahan yang diambil dari aku darah Jawanya yang bagus-bagus , dari darah  Cinanya juga yang bagus-bagusnya aja ( ngarep.com )

Menunggu angpao waktu imlek, ikut cingbing-an, sembahyang bak cang, pergi ke bong..., semangat menunggu waktunya sunat, tradisi nyekar, galak gampil sekalipun nggak ber-idul fitri..

Dia lebih mengenal 2 tradisi yang berbeda dan setiap hari belajar untuk selalu mensyukuri...percampuran tradisi dan aliran darah yang berbeda, karena pada dasarnya tidak ada satu yang lebih hebat dari yang lain...semua  sama..., semua 'lebih' tapi semua juga 'kurang'.
Katanya orang Jawa hebat tapi nggak semua hebat atau orang Cina paling pinter..nyatanya  tidak semua pinter ...jadi ya sebetulnya sami mawon... Orang Jawa paling sopan? NO..siapa bilang.. orang Cina paling kaya ...TIDAK....di Semarang banyak orang Cina jadi tukang becak...

Cara pandang terhadap diri sendiri yang lebih tinggi dan hanya melihat kekurangan orang lainlah yang akhirnya membuat kita tidak menyadari bahwa setiap manusia sama adanya.

Melihat anak-anak ( Oracle & teman )  asyik aja bermain bersama , tanpa beban, tanpa menyadari berbeda secara fisik...sungguh menyenangkan dan menenteramkan. Mereka tidak menjadikan perbedaan sebagai suatu hal yang akan mengurangi kebersamaan mereka. Bali, Jawa, Cina, Lombok, Batak, Hindu, Kristen, Budha, Kong Hu Cu seatap sepermainan.

Alangkah baiknya kelakuan positif anak-anak ini menular ke orang tua masing-masing. Maklum, sebagai wali murid aku masih agak sedikit merasakan 'kelakuan' yang nggak pas aja , masih ada grup yang 'sewarna'..., berteman dan  ngobrol hanya dengan yang 'sewarna'
Yang paling parah adalah seandainya kelakuan orang tua ini diikuti anaknya, dengan hanya melihat 'pola' berteman orang tuanya, padahal dengan pikiran polosnya mereka tidak mengenal 'rasisme' ....

Mudah-mudahan nggak lah, tapi yang terpenting aku selalu berharap anakku semakin besar akan semakin ngerti bahwa nggak ada untungnya jadi manusia yang rasis.....




 

Tidak ada komentar: