Apa yang sebenarnya kusebut dengan masalah itu?
Bagiku masalah adalah ketika apa yang terjadi atau datang padaku ternyata tidak sesuai dengan apa yang kupikirkan, apa yang kuinginkan bahkan mungkin apa yang kubayangkan.
Ketika masalah datang dan aku lebih banyak merasa tidak siap dengan keadaan serta kondisi atas apa yang terjadi, apalagi jika masalah yang datang benar benar jauh di luar apa yang kubayangkan, dengan kata lain tidak ada 'persiapan' atas masalah ini. Tak ada prepare dengan menjaga hati dan mental apalagi solusi yang harus aku ambil.
Aku pernah mengalami 'masalah' yang benar benar aku anggap masalah ( sebelumnya dalam hidupku yang sok cuek ini..tanpa bermaksud meremehkan semua hal, masalah yang datang kupandang bukan sebagai sesuatu yang serius ) lama aku terpuruk dalam keadaan trauma dan schok berkepanjangan. Hidupku yang semula teratur menjadi berantakan, yang akhirnya berpengaruh pada kehidupan orang orang di sekelilingku. Awalnya hanya rasa tak sanggup melupakan dan menerima situasi yang bagiku teramat berat.
Bingung bertumpuk di dalam pikiran, aku justru mengusahakan banyak proses dengan melibatkan psikolog, rohaniawan bahkan ahli meditasi.
Beragam cara dan metode 'hanya untuk melupakan' tetapi nyatanya hati dan jiwaku belum bisa menerima 'masalah' ini.
Seorang sahabat, dengan tak banyak kata ( aslinya memang ngirit ngomong ) setiap berkomunikasi denganku hanya berpesan 'sabar...sabar..dan sabar..'
Dan syukur, dengan satu kata ini aku mulai bisa dengan tenang memikirkan segala langkah ke depan..pelan tapi pasti!!
Saat amarah dan kesedihan tiba tiba muncul, aku selalu berusaha sabar dan tenang. Aku tinggalkan semua metode teoritis , aku kembalikan kepada hatiku sendiri.
Dan semakin lama (aku sadar semua juga butuh waktu ) aku yakin dengan berbekal IKHLAS, PASRAH dan SABAR ...jiwaku akan bisa berdamai dengan hatiku.
Bagiku masalah adalah ketika apa yang terjadi atau datang padaku ternyata tidak sesuai dengan apa yang kupikirkan, apa yang kuinginkan bahkan mungkin apa yang kubayangkan.
Ketika masalah datang dan aku lebih banyak merasa tidak siap dengan keadaan serta kondisi atas apa yang terjadi, apalagi jika masalah yang datang benar benar jauh di luar apa yang kubayangkan, dengan kata lain tidak ada 'persiapan' atas masalah ini. Tak ada prepare dengan menjaga hati dan mental apalagi solusi yang harus aku ambil.
Aku pernah mengalami 'masalah' yang benar benar aku anggap masalah ( sebelumnya dalam hidupku yang sok cuek ini..tanpa bermaksud meremehkan semua hal, masalah yang datang kupandang bukan sebagai sesuatu yang serius ) lama aku terpuruk dalam keadaan trauma dan schok berkepanjangan. Hidupku yang semula teratur menjadi berantakan, yang akhirnya berpengaruh pada kehidupan orang orang di sekelilingku. Awalnya hanya rasa tak sanggup melupakan dan menerima situasi yang bagiku teramat berat.
Bingung bertumpuk di dalam pikiran, aku justru mengusahakan banyak proses dengan melibatkan psikolog, rohaniawan bahkan ahli meditasi.
Beragam cara dan metode 'hanya untuk melupakan' tetapi nyatanya hati dan jiwaku belum bisa menerima 'masalah' ini.
Seorang sahabat, dengan tak banyak kata ( aslinya memang ngirit ngomong ) setiap berkomunikasi denganku hanya berpesan 'sabar...sabar..dan sabar..'
Dan syukur, dengan satu kata ini aku mulai bisa dengan tenang memikirkan segala langkah ke depan..pelan tapi pasti!!
Saat amarah dan kesedihan tiba tiba muncul, aku selalu berusaha sabar dan tenang. Aku tinggalkan semua metode teoritis , aku kembalikan kepada hatiku sendiri.
Dan semakin lama (aku sadar semua juga butuh waktu ) aku yakin dengan berbekal IKHLAS, PASRAH dan SABAR ...jiwaku akan bisa berdamai dengan hatiku.