Tunas Daud...Tunas Daud...maklum Oracle sekolah di sana...

Minggu, 16 Mei 2010

Indah Pada Waktunya

Tahun kelima setelah menikah tahun 2000, aku belum mengalami tanda tanda kehamilan. Awalnya ini tidak menjadi suatu beban, selain keponakan yang sudah sampai ke angka kesebelasan, aku sendiri merasa masih menyenangkan untuk melakukan segala aktifitas berdua.

Pertimbangan masih hidup seadanya dan berusaha mencukupi kebutuhan yang hanya "berdua" di tanah rantau juga menjadi alasan.
Sesungguhnya aku tidak merencanakan untuk tidak hamil tetapi juga merencanakan untuk tidak segera hamil...semuanya alami.
Berpindah dari rumah kontrakan ke tempat kost yang hanya satu kamar, dapur yang terpisah jauh, kamar mandi yang kurang memadai, suami
'kerja' ikut orang, gaji yang harus diatur njlimet, cicilan sepeda motor, kebutuhan setiap hari cukup tinggi....

Dalam doa setiap malam penutup hariku aku selalu berdoa, Tuhan pasti lebih tau kapan saatnya aku akan hamil dan mempunyai seorang bayi.
Keyakinanku setinggi langit, nanti di saat aku lebih punya waktu, punya uang, punya kesempatan pasti Dia akan mengirimkannya untukku.

Akhir 2004, kehidupan kami mulai membaik, bisa menempati rumah kontrakan yang lebih besar daripada kamar kost, sudah bisa berbisnis furniture sendiri sekalipun belum besar, suami tidak lagi bekerja di 'orang Itali yang super pelit' , aku jauh lebih sehat dan lebih siap, punya sedikit tabungan serta kendaraan biar bayinya nanti tidak kehujanan...

Maret 2005, bersama dengan seorang rekan yang kebetulan juga sudah beberapa tahun belum hamil juga , aku mengikuti pengobatan alternatif tusuk jari dari seorang sinshe cina yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
Pijatnya hanya di kedua kaki bagian bawah yang katanya tempat simpul simpul syaraf, itupun hanya kurang lebih 5 menit , hanya saja yang antri....luar biasa banyaknya, kita harus bersabar bahkan sering aku kebagian dipijat jam setengah dua belas malam.
Dalam seminggu aku dan suamiku pijat dua kali... (sebelum hamil pemijatan harus dilakukan suami & istri, karena belum tentu yang mengalami 'kelainan' si istri, begitu pesan si sinshe).

Niat, usaha dan doa berjalan seiring sejalan dan akhirnya segalanya terjawab, bulan Mei 2005 minggu kedua aku dinyatakan positif hamil, temanku juga positif hamil ( bahkan kini anaknya sudah 3 orang...mmhh....niat!!. ).
Pijat aku teruskan, dan tetap seminggu dua kali, sebelum hamil, selama hamil 9 bulan hingga besok paginya aku dioperasi caesar.
Dokter kandungan dan pemijatan sinshe tetap aku gabungkan, vitamin dari dokter dan pemeliharaan kesehatan dari sinshe.

Pemijatan itu memang benar benar bermanfaat (seperti dirasakan ibu ibu lain yang mengikuti pijat ini) , selama aku hamil tidak pernah pusing, muntah, mual, malas, tekanan darah stabil, posisi bayi tidak pernah turun, gerakan bayi sehat, air ketuban bening bukti bayi tidak stress.
Dan bukti yang lain adalah dokter mengatakan sesaat bayiku lahir bahwa ari ari bayiku sebagai persediaan makanan bayiku sangat besar seperti piring makan ukuran besar ( sampai tidak muat gendok tanah liat yang disediakan rumah sakit ) , masih ditambah dengan warnanya yang merah muda tanpa terlihat darah merah tua seperti darah mati...

Ekel sekarang sudah lima tahun, dan apa yang pernah diucapkan sinshenya ada benarnya, bahwa anak ini nanti akan menjadi anak yang fisiknya kuat, dengan tulang tulang yang juga kuat, anak yang sehat dan anak yang pandai.
Alasan dia mengatakan ini adalah dari awal kehamilan si bayi sudah mendapat asupan gizi yang cukup, bahkan dengan bukti ari-ari yang bagus dan besar berarti si bayi tidak sampai kekurangan makanan.

Benar atau tidaknya yang penting Ekel memang benar-benar sehat luar dalam, sebelum kehamilan semuanya sudah direncanakan, setelah kelahiran apalagi, dia mendapat dokter kandungan yang terbaik, sinshe yang hebat, dokter anak yang terkenal, melahirkan di rumah sakit dan kelas yang mewah, imunisasi komplit, susu yang baik, perhatian yang luar biasa...semuanya bisa kami sediakan karena memang Tuhan menepati janji untuk mengabulkan doaku untuk mengirimkannya jika memang benar-benar siap...memang pada waktu yang telah dijanjikanNya...

Mudah-mudahan perjalanan hidup Ekel juga selalu lancar seperti yang coba ditunjukkan ketika suamiku membawa ari-arinya untuk ditanam di rumah, perjalanan dari rumah sakit menuju rumah selama kurang lebih 20 menit, dan melewati 7 traffic light dengan tanpa diatur kecepatan mobilnya , tidak sampai berhenti sedetikpun....amien.

Tidak ada komentar: