Tunas Daud...Tunas Daud...maklum Oracle sekolah di sana...

Rabu, 22 Februari 2012

Tetangga Oh Tetangga

Kebiasaan dari kecil, hidup 'menyendiri'  karena rumah orang tua nggak punya tetangga yang berdempet-dempet. Kalaupun kami tinggal di perumahan nggak berdempetan dan perumahan yang dihuni delapan kepala keluarga , didominasi warga non jawa yang nota bene mayoritas para bakul pasar.
Ada dokter, 'bakul'  sembako, barang palen, beras, sampai toko emas. Yang lagi-lagi karena pekerjaan pula mereka berangkat pagi-pagi sekali buat buka toko dan pulang sore dalam keadaan yang capek. Jadi komunikasi nggak begitu sering. Tapi hubungan kami baik. Minimal setiap hari natal kami saling bertemu, saling mengirim bingkisan. Atau kalau ada yang barusan dari luar kota kita selalu berbagi oleh-oleh.

Nah  sekarang, di perumahan yang aku tinggali, rumah berdempet-dempet. Typenya memang kecil bukan cluster....tapi rumah 'mewah'  ...rumah mepet sawah maksudnya ..hehehe..
Memang hanya 19 rumah tapi sudah seperti gang kelinci...anak kecilnya buaaaanyak banget...( termasuk Ekel ya..berarti  'kelinciku'  satu ).

Karena sudah bawaan nggak bisa bergaul ala ibu-ibu (aku merasa aku bukan lawan bicara yang menarik dalam obrolan fashion, make up, kecantikan, body treatmen, gossip, sinetron..bla..bla..bla..yang serba cewek-lah pokoknya) aku lebih senang diam di dalam rumah, ya..ngadem-lah maksudnya. Apalagi Bali cuacanya panas banget. Pintu ditutup, AC dinyalakan..anteng di rumah nunggu jam Ekel pulang sekolah. Namanya ibu-ibu kerjaan seperti nggak ada habisnya. Kalaupun kerjaan sudah kelar mending buka blog, update barang di online, nonton CSI atau NCIS atau Leverage..atau game online atau minjem game boy Ekel...hiihihi..

Arisan ada juga, satu bulan sekali sekaligus bersih-bersih..tapi akhir-akhir ini juga maaalllaaaassss...nggak tau kenapa.

Cara bergaul yang berbeda dulu dan sekarang membuat aku mengambil hikmah khususnya dalam pertemanan dan bagaimana bersikap dalam setiap komunitas yang berbeda. Yang jelas kalaupun jarang keluar, tidak berarti aku merasa kurang teman..karena aku masih banyak teman di komunitas yang lain misalkan temen-temen lama, orang tua di sekolah anakku, atau di gereja.
Yang paling aku tau dan hati-hati adalah bahwa, setiap punya teman jangan terlalu jauh tapi juga jangan terlalu dekat, secukupnya saja, apalagi dengan tetangga.  Why ??  Iya...tetanggaku yang saling ber-BBM ria, online ria, kadang saking baiknya jadi 'soulmate', kemana-mana bareng  tapi kalau sudah berantem...waduh..ndak karuan.
Kok nggak ngerasa setiap hari lho akan bertemu.

Kenapa harus begitu, bukankah kita ini dikasi sama Tuhan 2 mata supaya bisa 2 kali lebih melihat, 2 telinga biar 2 kali lebih mendengar tapi hanya satu mulut supaya nggak banyak ngomong ( apalagi yang nggak penting..)
Banyak ngomong pasti akan lebih banyak membawa masalah apalagi kalau pembicaraan kita ngurusin orang lain khususnya sesama tetangga..gossip..gossip...gossip...
Jadi mending nggak papa diomongin sombong dari pada tambah masalah...setuju!!!



Bikin Cupcake Yuuuukkkk......

Ini hobby yang akhirnya jadi tambahan penghasilan.
Mungkin kalau dilihat dari nominalnya nggak begitu banyak, tapi lumayan buat tambahan beli susu Ekel, yang lebih penting lagi, berani action meski setiap bikin kue nggak mesti jadi ( ya gosong, ya bantat, ya numplek....). Dan yang paling penting...nggak bengong aja di rumah.


Yang ada di foto cupcake :
* Paling atas pesenan pas ultah Nadia.
* Yang tengah pesenan ultah Octo, putranya mbak Anti
   (yang semua serba Ben-10 dari cupcake sampe tartnya)
 * Yang paling bawah pesenannya si cantik Monika.

 RESEP  CUPCAKE

Bahannya  :
A. 200 gr butter
       50 gr margarin
      250 gr gula halus
        1  sdm susu kental manis

B. 6 telur
     50 gr susu ultra plain
     1 sdt vanili

C. 200  tepung kunci biru
      20 gr maizena
        5 gr susu bubuk


CARA  BIKINNYA :

* Bahan A di mikser asal kecampur aja.
* Bahan B yang dicampur & diaduk rata.
* Bahan C Campur dan ayak

* Bahan A dimikser asal nyampur aja, jangan lama.
* Campur Bahan B&C masukkan secara bergantian ke
   bahan   A
   ( sebentar aja ya )

Tuang ke dalam cup dan oven 200 derajat , kurang lebih 15 
menit.

Kalau sudah matang, tinggal menghias aja, mau pakai butter
cream, pakai fondant atau apa saja sesuai keinginan.

Senin, 20 Februari 2012

Amadeo Oracle ADHD ??

Attention Deficit Hyperactifity Disorder, adalah gangguan perkembang dalam peningkatan aktifitas motorik hingga menyebabkan aktifitas anak menjadi tidak lazim dan cenderung berlebihan.

Siang saat pulang sekolah aku bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan guru kelas Ekel, bla..bla..bla..pembicaraan panjang lebar, tentu saja tentang perkembangan Ekel di kelas. Hingga akhirnya demi perkembangan Ekel, aku dibuatkan janji untuk bertemu dengan seorang dokter atau lebih tepatnya psikolog sekolah 

Di hari yang dijanjikan, kami bertemu, Ekel ada 'semacam' tes kecil dan pengamatan oleh si dokter. Kami berbincang banyak, dan di akhir pembicaraan yang kurang lebih 30 menit, dokter bilang bahwa  " Oracle cenderung ke arah ADHD " ....mendengar istilah itu saja aku bingung, apa itu ADHD...??
Dokter menerangkan singkatnya bahwa ADHD adalah anak yang hiperaktif, kesimpulannya ya karena dia begitu cepat berganti mainan, beralih tema yang di pikirannya dengan cepat, nggak bisa diam, nggak sabaran, kurang bertekun....
Hal-hal yang aku tanya masa depannya bagaimana,  makanan yang harus dipantang apa, perlakuan untuk anak ADHD apa...
Bingung dan takut akan masa depannya segera memenuhi otakku..sekaligus ketidak percayaanku...masak sih....masak sih...

Bagi orang awam seperti aku, kata-kata 'hiperaktif' lebih masuk di otakku..
Sampai di rumah masih terus terbayang apa itu ADHD. Tanpa buang waktu sampai rumah aku tanya ke paman google..
Aku kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, aku kliping informasi yang menurutku perlu, hingga down load resep-resep yang sedikit menggunakan susu, coklat dan semua yang berbahan dasar tepung.
Esoknya, hasil pembicaraan aku sampaikan ke guru kelasnya, dan mereka mengangguk saja.

Satu bulan berlalu, ada seorang teman bersama anak dan istrinya berkunjung ke rumah. Jarak usia dengan Ekel sekitar 10 bulan. Dan pada saat itu bapaknya bercerita bahwa anaknya yang cantik itu hiperkatif. Percaya juga, karena tingkahnya benar-benar luar biasa, meloncat-loncat di bed, naik di atas sofa, menari-nari dan berputar tanpa henti, naik meja, pindah ke kursi...waduh..seperti gasingan.

Mereka pulang, aku yang bengong, lho gitu itu to anak hiperaktif, kok Ekel nggak begitu ya?? Dia nggak pernah bertingkah luar biasa seperti itu, dia bisa konsentrasi membaca buku atau nonoton televisi, dan daya ingatnya paling tinggi di rumah.
Terdorong penasaran, aku ajak Ekel ke dokternya, dokter anak yang 'memegang' semenjak kelahirannya.
Ceritanya, cari second opinion-lah, apa salahnya.
Begitu ketemu dr.Kompyang Gautama, aku menceritakan semua. Dan jawabannya : "Pertama, saya yang menangani dia semenjak lahir hingga hampir 6 tahun, semua perjalanan/riwayat sakit, perkembangan dan imunisasi saya juga yang pegang. Dua, tesis saya tentang ADHD, dan saya berani pastikan bahwa Amadeo Oracle tidak mengidap ADHD" 
Kalau dia 'bergerak' itu masih dalam batas wajar, namanya juga anak-anak dan dia tumbuh , karena selama saya kenal dia, memang dia dalam berbicara sering berganti frame dengan cepat, menurut saya itu bukan ADHD tapi memang dia pintar, karena dia selalu kembali dengan cepat ke frame yang lama tadi dengan benar, itu menunjukkan dia punya ingatan yang sangat kuat. Ketiga, seharusnya seorang anak dinyatakan ADHD tidak bisa langsung oleh satu pihak, tetapi ada psikolog, dokter anak, tumbuh kembang , penelitian dan riwayat kesehatan.
ADHD itu kelainan di otak lho bu.., jadi sebetulnya jangan main-main dengan situasi ini. Kesimpulan dan menurut logika serta pengamatan saya Ekel ini bukan ADHD.

Aku tidak menyalahkan sang dokter psikolog, bagaimanapun dia memberikan pengetahuan apa yang baik bagi seorang anak, lingkungan dan cara belajar yang baik.

Esoknya, aku kembali ceritakan hasil pertemuanku dengan dokter Ekel. Malah si ibu guru bilang..." saya sendiri sebetulnya meragukan bu, tapi karena ibu bilang begitu menurut dokter ya saya diam saja ".
Satu lagi bukti bahwa di kelas ( menurut pengamatan guru kelas ) kalau Ekel termasuk anak 'bergerak' tapi bukan hiperaktif yang ADHD.

Puji Tuhan, Ekel bukan ADHD , sampai sekarang pun dia baik-baik saja, malas belajar iya...( mungkin bawaan atau keturunan..??? )



TK Tunas Daud Denpasar : Series

MENYEMBUHKAN TRAUMA
 ( ini masih tentang Oracle )

Berangkat dengan modal masa lalu ( di sekolah yang lama ), Ekel sempat mengalami masa 'nggak bisa pisah sedetikpun' dari kita. Di Play Group masih harus nungguin dia di dalam kelas. Di TK Kecil, masih minta ditungguin di halaman luar. Nggak tau apa karena kita yang nggak tega melepas total atau memang Ekel sendiri yang memang sulit beradaptasi. Maklum mulai kecil penjagaan kita sangat ketat. Dan bisa dipastikan ini memberikan pengaruh yang luar biasa , dia jadi kurang mandiri dan kurang berani.

Puncaknya adalah ketika dia akan pergi naik bis bersama teman-temannya ke Bedugul untuk petik strawberry,kentang dan wortel, dia menangis dan meronta-ronta. Inilah yang menjadikan awal trauma bagi dia. Semakin nggak bisa pisah. Semakin nggak mau bergerak, mainan di play ground, berenang ataupun senam. Akhirnya kita dengan kendaraan sendiri mengantar dia sampai di tempat dengan pertimbangan dari pada dia nggak ikut.

Seminggu di sekolah yang baru  ( Tunas Daud ), awal yang bagus, di depan kelas kiss bye langsung masuk, kelas ditutup..beres... Kemudian mulai tampak gejala yang lama muncul kembali. Bukan minta ditungguin, tapi dia punya banyak pertanyaan setiap mau masuk kelas..." Miss, apa hari ini ada vocal..? drumb band..? senam..? naik bis..? etc...etc..."
Untung Miss-nya ( Ms.Rindang & Ms.Ayu.., thank you ) sabar dan bisa mengerti. Dan ujiannya ketika mereka akan mengadakan Field Trip pertama dengan bis sekolah ke sekolah Tunas Harapan. Bekerja sama dengan Miss-nya mencarikan formula agar dia mau ikut tanpa meronta dan menangis.

Saat hari H, pagi-pagi aku yang mengantar sampai di depan kelas, setelah sebelumnya di tempat parkir dia melihat sebuah bis yang sudah siap menunggu untuk field trip. Tangannya yang kecil menggenggam tanganku, dingin sekali...sesekali matanya menatapku dan dari mulutnya keluar suara lirih...'mommy...mommy...'  Kasihan sebetulnya tapi aku  berusaha lebih tega, toh ini semua demi perkembangan mental dia.
Dengan sedikit pemaksaan dari Miss-nya, aku berhasil memisahkan diri , menunggu di tempat parkir.Ketika akhirnya barisan murid-murid keluar dari kelas, menuruni tangga dan menuju ke bis, aku melihat Ekel berjalan dengan diam & setengah tertunduk ( padahal teman-temannya berlompatan & berteriak-teriak gembira!! ). Perasaanku campur aduk nggak karuan.

Naik bis, dia ditempatkan di depan, jadi dia bisa melihat aku yang melambaikan tangan saat bis mulai berangkat...Inipun untuk pertama kalinya Ekel pergi ( selain sekolah ) tanpa aku.
Siangnya saat pulang, aku menjemput dia bilang "Ekel tadi nggak nangis..aku pinter nggak ? Aku sudah berani lho mommy...."

Puji Tuhan, Ekel bisa mengalahkan rasa takut. Ini jadi awal yang baik. Mudah-mudahan semuanya lancar dan membuat dia tambah percaya diri. Pelajaran terbesar adalah 'spongebob'... apalagi kalau bukan sangat sulit menyembuhkan anak yang trauma..karena memang dia menyerap ( baik/buruk ) dari keadaan dan situasi yang mereka hadapi. Trauma seperti luka batin..butuh waktu dan kesabaran.

Yang menjadi lucu adalah beberapa hari yang lalu, dia harus field trip lagi ke Desa Kertalangu, belajar mengenal pertanian & menanam padi katanya. 
Berangkat dengan santai..tertawa sebelum naik bis...tertawa di bis...dan tetap tertawa saat turun dari bis...lucunya adalah 'pengakuan' dari mulut kecilnya..." mommy tau ndak, aku tadi nggak nangis sama sekali, aku seneng...kalau yang dulu waktu ke Tunas harapan itu, di bis aku nangis...."
Haaah...berarti dia dulu bohong ya...nggak papa yang penting Ekel sudah jadi anak yang lebih berani...


 

Di Kejar Waktu

Seumur hidupku, baru saat ini aku merasa "sungguh-sungguh" dikejar waktu. Kalau nyelesein orderan kue atau pengiriman bed cover atau date line artikel sudah biasa...semua seperti save by the bell-lah...paaaassss aja waktunya. Berharap mudah-mudahan kali ini juga sama,

Kali ini dikejar waktu saat kepergian bapak. Jam setengah sebelas dapat kabar bapak 'pergi', langsung packing dan nyari sopir tambahan. bawaan untuk dewasa nggak banyak, tapi punya Ekel yang nggak bisa sedikit. Dari baju, buku, bantal, susu, mainan kesayangan sampai kura-kura semua wajib dibawa (untung nggak minta bawa sepeda pancal). Nggak dapat-dapat sopir tambahan akhirnya langsung berangkat dari Denpasar menuju Gilimanuk , jarak yang seharusnya ditempuh 3 jam karena hujan jadi molor 3,5 jam. 
Menunggu giliran masuk ferry sampai keluar lagi seperti ngerasa barusan naik kura-kura.

Mendarat di tanah Jawa, semula perjalanan lancar, hingga masuk di alas roban, hujan seperti dituang dari langit, petir berkilat dimana-mana. Sopir sudah mengeluh ngantuk dan capek. Keponakan sudah mabuk di kursi belakang. Ekel tidur jungkir balik. Tepat subuh.

Sampai juga di Pasir Putih, 'sopir  pribadi' demo minta berhenti karena saking ngantuknya, daripada terjadi sesuatu kita memilih berhenti sekitar satu jam.
Hari sudah benderang ketika perjalanan berlanjut.
Sementara aroma kedukaan sudah mulai tercium dari jarak 4 jam perjalanan pulang sampai ke Batu. Beberapa teman dan saudara bergantian telepon bersimpati atas kepergian bapak.
Belum sarapan kita berhenti di Nguling, makan rawon. Memasuki Probolinggo masalah lain mulai muncul...baru kita menyadari bahwa tepat hari itu tanggal 31 Desember jadi orang-orang sudah banyak yang bersiap menghabiskan tahun baru.
Baru sadar juga ketika jam sebelas mulai di daerah Pasuruan banyak warga muslim yang bersiap untuk jumat'an karena memang pas hari Jumat.

Pasuruan -  Karanglo, perjalanan paling panjang dan paling melelahkan. Sebentar-sebentar telepon berbunyi dari kakakku untuk update berita aku sampai dimana. Suasana hatiku naik turun. Pada saat jalanan sepi dan kita bisa menambah kecepatan , hatiku senang sekali...dan saat jalanan macet tanpa terasa air mataku turun.

Akhirnya di Singosari aku telelpon kakakku, diberangkatkan saja bapak, jangan nunggu aku lagi , kasihan..perjalanannya jadi terganggu karena aku.. ( walaupun sebenarnya dalam hati kecilku sungguh berharap perjalanan panjang dan melelahkan ini tidak sia-sia...melihat bapak untuk terakhir kalinya...).

Ternyata Romo Agis sudah memimpin pemberkatan jenazah, dan Puji Tuhan , doa ku didengarNya..., aku masih punya waktu 10 menit sebelum peti ditutup..menatap wajah tenang & ikhlas bapak di pembaringannya.
Dan itu 10 menit tercepat yang pernah ada bagiku..tersadar ketika tiba-tiba romo mengatakan saatnya mengucapkan perpisahan bagi bapak.

" Selamat Jalan bapak, Yesus sudah menunggu "

Ya namanya resiko , tinggal berjauhan dengan orang tua, dan itu memang pilihan. Tapi tak mengapa, aku tau waktunya memang sekarang untuk Bapak harus pergi...sekarang atau nanti kalau untuk yang ini kita memang tidak bisa memilih.



Minggu, 19 Februari 2012

Cantik Cantik Kok Kutu-an...?

Hari gini masih kutuan???
Bukan bermaksud menjelekkan, ngomongin 'aib' orang, atau kurang kerjaan. Nyata dan betul-betul ada, di rumah sekitarku ada anak-anak perempuan yang masih kutuan..
Hari gini..ibu-ibu sudah pada ber-BB, online di sela-sela masak dan cuci baju.., dandanan keren-keren masih juga punya anak-anak cantik  yang beternak kutu di rambutnya.

Kenapa aku sampe sewot gini ya...??  Soalnya anakku ketularan !!!  Iya..Ekel anakku cowok yang ganteng ( narsis ) itu tiba-tiba aja garuk-garuk kepala dan ketika aku periksa ada kutunya..ya ampun , serasa saat itu juga kepalaku gatal semuanya, seperti merasa ada yang menari-nari di atas kulit kepalaku.
Betapa jijik aku dengan hewan yang satu itu, bagiku atau anggapanku seperti nggak bersih aja. Aku ubek-ubek untungnya cuman ketemu sebiji.
Baru aku telusuri dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjurus dengan siapa bermain akhir-akhir ini.
Jawabannya ya dengan cewek-cewek cantik di sekitarku itu.

Ah sudahlah, bukan urusanku dari mana datangnya kutu, kok sampai ibunya nggak tau, menghasilkan berapa uang peternakannya ( hihihi ...syukur kalau bisa dapat uang ) yang jelas dengan secepat kilat aku bawa Ekel ke tukang cukur rambut, aku babat habis sampai pendek dan aku keramasin sendiri sampai berulang-ulang hingga yakin prajurit kutu beserta istananya sudah dapat dikudeta.

Dan yang terjadi besok-besoknya adalah wanti-wanti untuk nggak dekat-dekat dulu sama cewek-cewek cantik itu, pesan sponsornya : "mainnya sama cowok aja ya".
Aduh...ibu-ibu...., semua ibu pasti nggak kepingin anaknya kutuan. Tapi coba tengok sebentar kalau kita punya anak cewek sesekali diperiksa dong rambutnya...kasihan nanti sudah cantik tiba-tiba bermahkotakan kutu.
 Bukannya apa-apa, karena bisa dipastikan juga kutu membuat pelajaran dan konsentrasi di kelas jadi menurun..habisnya harus "nggaruk' terus.....

Mencari Kebahagian

Mencari kebahagiaan tak ubahnya seperti kancil yang berusaha menangkap kupu-kupu. Setelah berjalan berkilo-kilo jaraknya, sang kancil termenung di tepian telaga bening.
Ketika di sebuah taman banyak kupu-kupu beterbangan dan sang kancil ingin menangkapnya, maka dia mulai mengendap-endap menuju sebuah sasaran kupu-kupu cantik berwarna tembaga hinggap di atas kelopak mawar jingga. Seketika dia melompat...hap !!!  Meleset...dicarinya kupu-kupu yang lain...Hap !!  Nggak kena!!

Penasaran berkali-kali mencoba tak kena, mulailah ia lari tak beraturan, diterjangnya rerumputan dan tanaman. Diterobosnya semak dan perdu. Gerakannya semakin liar dan tak terkendali. Adegan ini terus berlangsung hingga sang kancil akhirnya kelelahan yang tak tertahankan.

" Hentikan " ..., terdengar sebuah suara yang tak tau dari mana asalnya....sesaat tampaklah dari balik pohon seekor kancil tua. Si Kancil masih terdiam, sang kancil tua berkata : begitukah caramu mengejar kebahagiaan ?  Berlari dan menerjang, manabrak tak tentu arah tanpa peduli apa yang kau rusak ?  
" Nak...mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, ia akan semakin menghindar. Semakin kau buru, semakin ia akan pergi darimu. "Namun tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam atau sesuatu yang dapat kau simpan.
Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan,tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri. 

Kancil tua mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari. Terlihat kepak sayapnya memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, sayapnya mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan yang hadir dalam hati, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

TK Tunas Daud Denpasar : Sekolah Baru Oracle


Akhirnya setelah hunting kesana sini, dapat juga sekolahan baru buat Ekel. Mudah-mudahan semuanya akan jadi lebih baik buat dia.
Mudah-mudahan dia jadi nggak malas lagi untuk ke sekolah...mudah-mudahan dia bisa jadi lebih mandiri dan mau 'bergerak' dengan leluasa ( maklum di sekolah yang lama nggak mau senam, nggak mau loncat-loncat, bermain di play ground apalagi ikut drum band !! ) 

Aku lebih 'menghargai' sekolah yang lebih banyak melibatkan orang tua di dalamnya, guru yang gampang di-share untuk mengetahui detil perkembangan anak kita apa adanya tidak hanya penjelasan 'baik'.

Banyak teman yang bilang : mahal.
Tapi menurutku 'harga' adalah relatif, selama berbanding lurus dan minimal sesuai dengan input yang didapat terutama untuk si anak ya mengapa tidak...

Jarak yang tiga km dari rumah dengan cuaca Bali yang panas, Ekel yang jarang mau sarapan pagi, belum bisa mandiri alias ditinggal sendiri di dalam kelas jadi PR terbesarku saat ini..


Gara-gara Zebra & Wader

Capek, Basah dan Dingin..., 
Hari Minggu waktunya rehat,tiba-tiba Ekel minta mancing ke Danau Beratan - Bedugul.
Nggak pakai persiapan apa-apa kecuali kopi dan nasi bungkus Warung Rahayu berangkatlah ke sana.
Biasanya sih dalam waktu sebulan paling tidak 2 kali kita mancing.


Soal pancing dan umpannya nggak masalah, sudah ada Pak Natsir, langganan kita buat sewa pancing lengkap dengan cacingnya.
Masuk Pasar Candi Kuning sebenarnya sudah agak mendung tapi apa boleh buat, nanggung buat balik.
Parkir di Ashram, istirahat di gazebo sebentar buat ngopi dan makan pagi ( merangkap siang deh!! )  kita langsung turun ke air..maklum karena hujan yang turun terus menerus selama seminggu air danau jadi naik yang biasanya ukuran luas danau sekitar 12 km sekarang menjadi kurang lebih 14,5 km. Dudukan semen yang biasanya tampak sekarang tenggelam tak tampak mata.


Ekel pegang pancing sendiri tapi yang bambu biar nggak sulit, ngotot belajar pasang cacing sendiri  ( untung niru mommynya yang nggak takut & nggak jijikan sama binatang binatang molusca...good job my boy ), aku pegang pancing yang agak bagusan..satu kail isi 2 mata umpan.


Sepertinya mancing sudah jadi hobby keturunan dari almarhum bapak, ke aku dan sekarang sudah nurun ke Ekel...bagi yang suka mancing pasti sudah tau asyiknya...gimana ya..pokoknya asyik gitu...nggak enaknya kalau yang ikut mancing keponakan sama ibuku yang kalau cacingnya habis minta dipasangin cacingnya karena mereka nggak berani sama si 'lemah lembut' itu..
Mendung semakin pekat...satu persatu ikan zebra & wader nyangkut di pancingku...ember sudah mulai penuh...tambah lama tambah enak..nggak terasa hujan rintik2 dibiarin aja.


Tiba-tiba dari kejauhan kabut putih yang pekat datang dan jarak pandang jadi terbatas...lho sudah tau gitu kok ya nggak berhenti mancingnya..malah tambah bersemangat karena nggak panas, dan dapat ikan semakin banyak.
Alhasil dalam hitungan menit, kabut hilang..sempat kaget sampai Pak Natsir bilang...."bu, hujannya mulai datang...ke gazebo aja dulu.."   Ya...terlambat..., belum sampai gazebo badan sudah kuyup...


Masih untung, Ekel nggak sampai basah, untung yang kedua aku selalu bawa baju ganti dia kemana-mana plus minyak kayu putih dan bantal kesayanangannya.
Minus Ekel semuanya basah...dan kita masih harus menempuh jarak sekitar 49 km untuk sampai rumah...apa boleh buat...penderitaan masih harus ditambah dinginnya AC yang nggak mungkin dimatikan karena hujan lebat kacanya ber-embun.


Nggak ingat beli strawberry, sayuran, terong belanda dan krupuk 'ndeso' yang enak...yang penting sampai rumah aja...
Nggak papa wis, basah dan dingin yang penting sudah senang bisa mancing......STRIKE ..... STRIKE - lah pokoknya....