MENYEMBUHKAN TRAUMA
( ini masih tentang Oracle )
( ini masih tentang Oracle )
Berangkat dengan modal masa lalu ( di sekolah yang lama ), Ekel sempat mengalami masa 'nggak bisa pisah sedetikpun' dari kita. Di Play Group masih harus nungguin dia di dalam kelas. Di TK Kecil, masih minta ditungguin di halaman luar. Nggak tau apa karena kita yang nggak tega melepas total atau memang Ekel sendiri yang memang sulit beradaptasi. Maklum mulai kecil penjagaan kita sangat ketat. Dan bisa dipastikan ini memberikan pengaruh yang luar biasa , dia jadi kurang mandiri dan kurang berani.
Puncaknya adalah ketika dia akan pergi naik bis bersama teman-temannya ke Bedugul untuk petik strawberry,kentang dan wortel, dia menangis dan meronta-ronta. Inilah yang menjadikan awal trauma bagi dia. Semakin nggak bisa pisah. Semakin nggak mau bergerak, mainan di play ground, berenang ataupun senam. Akhirnya kita dengan kendaraan sendiri mengantar dia sampai di tempat dengan pertimbangan dari pada dia nggak ikut.
Seminggu di sekolah yang baru ( Tunas Daud ), awal yang bagus, di depan kelas kiss bye langsung masuk, kelas ditutup..beres... Kemudian mulai tampak gejala yang lama muncul kembali. Bukan minta ditungguin, tapi dia punya banyak pertanyaan setiap mau masuk kelas..." Miss, apa hari ini ada vocal..? drumb band..? senam..? naik bis..? etc...etc..."
Untung Miss-nya ( Ms.Rindang & Ms.Ayu.., thank you ) sabar dan bisa mengerti. Dan ujiannya ketika mereka akan mengadakan Field Trip pertama dengan bis sekolah ke sekolah Tunas Harapan. Bekerja sama dengan Miss-nya mencarikan formula agar dia mau ikut tanpa meronta dan menangis.
Saat hari H, pagi-pagi aku yang mengantar sampai di depan kelas, setelah sebelumnya di tempat parkir dia melihat sebuah bis yang sudah siap menunggu untuk field trip. Tangannya yang kecil menggenggam tanganku, dingin sekali...sesekali matanya menatapku dan dari mulutnya keluar suara lirih...'mommy...mommy...' Kasihan sebetulnya tapi aku berusaha lebih tega, toh ini semua demi perkembangan mental dia.
Dengan sedikit pemaksaan dari Miss-nya, aku berhasil memisahkan diri , menunggu di tempat parkir.Ketika akhirnya barisan murid-murid keluar dari kelas, menuruni tangga dan menuju ke bis, aku melihat Ekel berjalan dengan diam & setengah tertunduk ( padahal teman-temannya berlompatan & berteriak-teriak gembira!! ). Perasaanku campur aduk nggak karuan.
Naik bis, dia ditempatkan di depan, jadi dia bisa melihat aku yang melambaikan tangan saat bis mulai berangkat...Inipun untuk pertama kalinya Ekel pergi ( selain sekolah ) tanpa aku.
Siangnya saat pulang, aku menjemput dia bilang "Ekel tadi nggak nangis..aku pinter nggak ? Aku sudah berani lho mommy...."
Puji Tuhan, Ekel bisa mengalahkan rasa takut. Ini jadi awal yang baik. Mudah-mudahan semuanya lancar dan membuat dia tambah percaya diri. Pelajaran terbesar adalah 'spongebob'... apalagi kalau bukan sangat sulit menyembuhkan anak yang trauma..karena memang dia menyerap ( baik/buruk ) dari keadaan dan situasi yang mereka hadapi. Trauma seperti luka batin..butuh waktu dan kesabaran.
Yang menjadi lucu adalah beberapa hari yang lalu, dia harus field trip lagi ke Desa Kertalangu, belajar mengenal pertanian & menanam padi katanya.
Berangkat dengan santai..tertawa sebelum naik bis...tertawa di bis...dan tetap tertawa saat turun dari bis...lucunya adalah 'pengakuan' dari mulut kecilnya..." mommy tau ndak, aku tadi nggak nangis sama sekali, aku seneng...kalau yang dulu waktu ke Tunas harapan itu, di bis aku nangis...."
Haaah...berarti dia dulu bohong ya...nggak papa yang penting Ekel sudah jadi anak yang lebih berani...
1 komentar:
Hi, mbak Rini salam kenal.
Mau tanya sedikit ttd TK tunas Daud, kebetulan krn saya sempat lihat presentasi ank TK b, apa pelajaran TK di tunas Daud tdk terlalu dalam yah coz sy lihat mereka hrs menghalalkan jenis2 obat tradisional seperti bawang merah, jahe, alang2 dan khasiatnya.
Bukannya TK hrs ya LBH banyak mainnya
Dah gitu utk SD apakah pelajarannya dalam banget, banyak PR, banyak ulangan? Coz sy nga mau anak saya terlalu stres di sekolahnya.
Thx buat tanggapannya
Posting Komentar