Tunas Daud...Tunas Daud...maklum Oracle sekolah di sana...

Sabtu, 27 Februari 2010

Starry, Starry Night

Sebetulnya lagu ini di referensikan oleh seorang sahabat untukku, saat aku dihadapkan pada situasi aku lagi " terbeban berat " ...setelah keadaan membaik ujung ujungnya lagu ini menjadi lullaby song anakku...( tiap mau tidur harus muter lagu ini berulang ulang sampai dia tertidur....)
Mudah-mudahan bukan aku saja yang bisa terinspirasi oleh lagu ini, sehingga banyak jiwa yang bisa " ditenangkan ".

Buat sahabatku di ' 16113 ' makasih ya...

Starry Starry Night
( Don Mc Lean / Josh Groban )

Starry, Starry Night
Paint your palette blue and grey
Look out on a summer's day
With eyes that know the darkness in my soul
Shadows on the hills
Skecth the trees and the daffodils
Catch the breeze and the winter chills
In colors on the snowy linen land

Now I understand what you tried to say to me
How your suffered for your sanity
How you tried to set them free
They would not listen, they did not know how
Perhaps they'll listen now

Starry, Starry Night
Flaming flower that brightly blaze
Swirling clouds in violet haze
Reflect in Vincent's eyes of china blue
Colors changing hue, morning field amber grain
Weatered faces lined in pain
Are shooted beneath the artist's loving hand


Now I understand what you tried to say to me
How your suffered for your sanity
How you tried to set them free
They would not listen, they did not know how
Perhaps they'll listen now

For they could not love you
But still your love was true
And when no hope, was left in sight
On that starry , starry night
You took your life, as lovers often to do
But I could have told you Vincent,
This world was never meant for one
as beatiful as you

Starry, starry night
Portraits hung in empty halls
Frameless head on nameless walls
With eyes that watch the world and can't forget
Like the stranger that you've met
The ragged men in the ragged clothes
The silver thorn of bloody rose
Lie crushed and broken on the virgin snow

Now I think, I know what tried to say to me
How you suffered for your sanity
How you tried to set them free
They would not listen, they're not listening still
Perhaps they never will...






Rabu, 24 Februari 2010

Ketika Ekel Sakit............


Bangun tidur, Ekel sudah ribut katanya perutnya sakit...aku pikir sakit perut biasa. Karena libur sekolah seperti biasa setelah mandi waktunya dia makan, dan dia menolaknya. Sebentar-sebentar dia mengaduh kesakitan dan berguling-guling di tempat tidur. Semakin melihatnya aku semakin menjadi sadar bahwa sakitnya kali ini bukan sakit biasa.

Aku mencoba telepon ke dokternya ( dr. Kompyang Gautama SpA - beliau juga dokter anak yang menerima Ekel dari dokter kandungan sesaat setelah operasi caesar ) ternyata beliau lagi sibuk, maklum selain dokter anak yang praktek pagi dan sore hari, beliau juga sebagai kepala Rumah Sakit Bali Medistra. Menunggu sampai sore hari terasa sangat panjang apalagi dengan menyaksikan kesakitannya yang mengakibatkan dia tidak bisa tidur dan minum susu seperti biasanya.

Sore hari tanpa berlama-lama aku bawa Ekel bersama keponakanku ke Rumah Sakit, saat pendaftaran pun kami mendapat nomor satu. Menjalani pemeriksaan awal, dokter sudah mengharuskan Ekel mengikuti USG dan kemungkinan test darah. Awalnya aku sedikit cemas, tapi aku berpikir seandainya aku menampakkan kecemasanku, keponakanku akan lebih cemas lagi, dan aku tak mau membebani itu.

USG akhirnya selesai, dan pembacaan hasil USG menyatakan bahwa seluruh organ dalam Ekel dalam keadaan baik-baik saja. Dari hati, jantung, ginjal, limpa, pankreas, empedu, lambung, appendix, semua tidak menunjukkan sesuatu yang berada di luar kewajaran...hanya di sekitar lambungnya banyak terdapat gas.

Ketika seorang teman kuberitahu bahwa masalahnya terletak pada banyaknya gas atau dengan kata lain "masuk angin", setengah menggoda ( atau serius kali ya..?? ) dia mengatakan ibu macam apa aku ini...sepintas aku nggak begitu terpengaruh dengan kalimat ini, tapi semakin lama dipikir...nyantol juga di otakku...iya ya..ibu macam apa aku ini sampai anaknya "masuk angin kasep" ..

Padahal kalau dirunut ke belakang, apa sih yang enggak buat Ekel?? Sejak dia lahir imunisasi sudah paling lengkap ( program wajib pemerintah masih ditambah dengan IPD dan imunisasi untuk Flu ), susu juga aku pilihkan susu dengan standar zat besi yang tinggi..hidupnya teratur dari bangun pagi sampai dia tidur lagi semua sudah terprogram.. apalagi ya?

Masih aku pikirkan beberapa jawaban yang memungkinkan untuk pertanyaan ini, satu jawaban yang sudah aku dapat adalah bahwa aku masih kurang memperhatikannya,karena dia masih kecil maka sakitnya Ekel adalah kelemahanku, kekuranganku..jadi kalau selama pemeriksaan Ekel aku merasa dingin sekujur tubuh, bingung, gelisah, cemas ..barangkali itu harga yang harus aku bayar..merasakan begini lho rasanya jadi orang tua kalau anaknya sakit..dan membantu mengingatkan kita bagaimana dulu perasaan orang tua kita waktu kita juga sakit..

Yang jelas sekarang Ekel sudah pulih seperti sedia kala, hikmahnya aku jadi tau bahwa seluruh organ vital dalam Ekel semua dalam kondisi yang baik baik saja....


Sabtu, 20 Februari 2010

Tamu Tak Diundang........

Sabtu jam 05.00 pagi, aku terbangun tiba-tiba, ketika ingat harus menjemput ibuku di terminal bis Ubung. Setengah mengantuk aku mencari hand phone. Lama berputar-putar akhirnya aku menyadari tasku juga tidak ada. Bingung!!! Panik!!!

O ...O .... ngantukku langsung hilang begitu menyadari ada tamu tak diundang telah berhasil masuk ke dalam rumahku. Dan begitu cepatnya sejumlah uang, beberapa buah hand phone, kamera, laptop berpindah kepemilikan.... sementara scanner, printer, flash disk diserakkan di tanah kosong samping rumah.

Jadi, berita buruknya, aku kemalingan, tapi berita baiknya kami semua selamat tak ada yang cedera sedikitpun. Terima kasih Tuhan !!

Biasanya (dulunya) areal perumahan kami ini aman, banyak barang hanya ditempatkan di teras begitu saja dan selama ini tidak ada yang mengambil. Banyak motor diparkir sekenanya juga tidak ada yang mengusiknya. Barangkali inilah yang membuat kami ( khususnya aku !!! ) menjadi terlena. Meletakkan barang nggak disiplin, jendela nggak mau diteralis...bahkan mungkin terlalu percaya sama orang.

Banyak HIKMAH.........,
Sekalipun terlambat, namanya hikmah pasti adalah tautan dari setiap kejadian, lebih berhati-hati menjaga benda " berharga " ( dan tentu saja disini nominal bukan menjadi ukuran, misalkan laptop, laptop dengan harga miring banyak tersedia/dijual tapi apa yang tersimpan dalam 'otak' laptop itu sendiri yang lebih berharga karena berisi data, konsep, rencana, program yang telah tersusun dan tersimpan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu ), juga hand phone....harga hand phone sendiri nggak begitu mahal tapi nomor-nomor yang tersimpan di dalamnya menjadi suatu hal yang menjadikannya kehilangan besar...nomor keluarga, rekanan bisnis, teman, sahabat. Hikmah yang lain jangan meremehkan nasehat orang lain...ya begitulah.

Akhirnya, menyesal apalagi bersedih bukan pilihan dan aku yakin itu tidak akan mengubah keadaan dan bukan jalan keluar. Sedih ? Ya, manusiawi, dan itu hanya porsi yang kecil. Aku tidak merasa sedih yang hebat dan berkepanjangan...
" Jangan katakan ini milikku dan itu milikmu, tapi katakan ini datang padaku dan ini datang padamu "...jadi ya memang semua benda itu kemarin memang hanya datang padaku, dan sekarang waktunya dia harus pergi dariku.... apalagi yang harus kukatakan selain 'terima kasih sudah bersamaku untuk waktu yang panjang benda-bendaku, kini saatnya kau harus pergi...selamat jalan....

Jumat, 19 Februari 2010

Akhirnya....Jadi Ibu !!!!


" Sabar ya bu, tunggu sebentar, kita lakukan operasi setelah dokter anestesinya datang, sekarang beliau masih main tenis...."
( dalam kepalaku : hah ??...tiung..tiung..tiung..)

Kalimat itu yang menyambutku di ruang persiapan operasi.
15 Januari 2006 jam 09.00 Wita. Segala sesuatunya telah aku persiapkan dengan baik bahkan sejak semalam. Pulang ke rumah tepat tengah malam setelah menyusuri jalanan Pantai Kuta yang gelap dan lengang. Hanya bias lampu yang berpendar di antara rintik hujan di penghujung malam. Mengisi perut di salah satu fun pub sekaligus menghadirkan perasaan rileks dan tenang. Paginya mandi dan keramas biar bersih. Sebelum berangkat masih berdoa, semoga semuanya lancar dan selamat.

Sekalipun ini memasuki titik akhir, penantian enam tahun yang akan segera terbayar, tapi aku tidak menjadikannya sebagai sesuatu yang terlalu berlebihan, aku hanya merasa bahwa kelahiran anakku adalah bukti aku wanita normal dan terima kasih akhirnya diberi kesempatan untuk menjadi ibu. Hal terakhir sebelum pintu operasi tertutup adalah menyampaikan sebuah pesan penting untuk suamiku "untuk merawat bayi yang baru terlahir seandainya terjadi sesuatu padaku pada saat operasi" , dokter bilang aku harus menjalani bius total, karena aku menderita polio pembiusan separo / bius spinal tidak dapat dilakukan. Bukankah lebih baik kita realistis saja, kita nggak ngerti apa yang akan terjadi di depan kita sekalipun kita berharap selalu yang terbaik yang akan terjadi.

Bukan aku tidak mensyukuri anugerah ini, tapi aku lebih meyakini bahwa ini memang sudah di set up sama Tuhan, anak ini harus terlahir dari aku. Bukankah kalau dicerna kita semua terlahir di dunia ini tidak bisa memilih dari ayah dan ibu siapa kita diturunkan, siapa dan apa pekerjaan orang tua kita, kaya atau miskin orang tua kita....



Operasi dilakukan di RSAB Puri Bunda - Gatsu ( setelah dokter anestesi datang!!! ), Tanggal 15 Januari 2006 , tepat 12.18 wita anakku lahir dengan selamat, lelaki, panjang 51 cm dengan berat 3,25 kilogram..namanya AMADEO ORACLE, nama yang diperoleh lewat mimpi. Anakku terlahir sehat jasmani dan rohani itu sudah cukup bagiku, kalau dia ganteng, pinter, bla..bla..bla..itu adalah bonus baginya.

Seperti harapan orang tua pada umumnya aku juga menginginkan kelak anakku dapat menjadi orang yang berguna bagi orang tua, keluarga, lingkungan, bangsa dan negaranya.

Hal terbesar yang mempengaruhi cara pandangku atas hadirnya seorang manusia kecil adalah....memang bener nggak ringan dan nggak gampang jadi seorang ibu...kompleks tapi menyenangkan.
Dan dalam diriku sudah aku tanamkan, akan kubesarkan anak ini dengan segala sesuatu yang terbaik apa yang aku miliki dan apa saja yang bisa aku lakukan untuknya, akan kutarik busurnya supaya dia bisa melesat sejauh mungkin dia mampu dan tak salah arah...finalnya...kelak...sampai dimana , semuanya akan ada pada dirinya sendiri!!!




Kamis, 18 Februari 2010

Mengapa Harus Minder?


Salah satu misteri kehidupan manusia adalah misteri penderitaan. Berulang kali aku bertanya, "Mengapa aku harus mengalami ini?" , "Mengapa ada penyakit?" , "Mengapa aku cacat?" , "Mengapa orang itu mati?" , "Mengapa aku harus memikul kekecewaan ini?" , ada sakit di dalam tubuh kita, sakit di dalam pikiran kita dan sakit di dalam hati kita. Mengapa harus demikian??

Menurutku kita dapat mengerti penderitaan di dalam hidup dan mengubahnya menjadi energi yang positif jika kita dapat melihat 2 fakta , yakni :

Pertama, setiap fakta merupakan kemungkinan memperoleh berkat dan juga kemungkinan memperoleh penderitaan. Misalkan aku belikan anakku sepeda, pasti dalam proses belajar bersepeda dia akan beberapa kali terjatuh,kesakitan dan menangis, jelas itu bukan keinginanku. Apakah itu berarti bahwa aku yang menyebabkan penderitaannya, padahal dengan membelikannya sepeda aku justru ingin membahagiakannya. Dan bukankah penderitaan dalam hidup merupakan harga yang harus kita bayar agar kita dapat digolongkan dalam keluarga manusia.

Kedua, mencari tau dengan benar siapa diri kita, menyadari dengan teliti seperti apa kita ini. Ini adalah sebuah pengalaman pribadi yang belum pernah aku share sebelumnya. Penyakit Polio atau Poliomeilitis telah menjadi temanku sejak usia 1,5 tahun. Penyakit yang ditularkan oleh virus ini masuk melalui tubuh manusia yang kemudian menginfeksi saluran usus. Virus kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem syaraf pusat menyebabkan otot lemah dan kelumpuhan. Dan sedihnya penyakit ini "tidak bisa disembuhkan".

Dulunya aku pernah pada fase tidak tau diriku yang sebenarnya, semuanya seperti masih tampak wajar dan normal , naik pohon, naik genteng,berenang, menari, naik panggung menyanyi, punya pacar.......pokoknya nggak sadar diri, itupun karena lingkungan mendukung ( nggak ada yang komplain atau semua pada segan ngomong jujur tentang keadaanku ). Semuanya berubah ketika usiaku hampir 17 tahun, ketika aku meminta berhenti untuk terapi. Awalnya sungguh menyakitkan menyadarinya. Aku berubah jadi pemalu, tertutup, menekan kesedihan, bahkan menangis sampai capek, toh semuanya nggak berubah. Ujung-ujungnya yang bisa aku lakukan hanya berdoa ( klise!! ), tapi akhirnya aku menyadari Tuhan menjawab doaku bukan dengan menghilangkan penyakitku tetapi memberi kekuatan yang lebih untuk memikulnya.

Waktu menempaku dan menjadikan aku lebih keras memaksa diri sendiri untuk lebih PD, lebih tenang, lebih ikhlas dipelototin orang, lebih ikhlas menerima iba orang lain...aku biarkan diriku 'dibantai' oleh kenyataan, aku memutuskan melanjutkan pendidikan di tempat yang jauh dari orang tua biar lebih mandiri, berupaya membiayai pendidikanku sendiri ( sok jadi penulis.. ) hingga akhirnya aku sampai pada titik bahwa sakit yang Tuhan beri padaku tidaklah sepadan dengan berkat dan karuniaNya yang lain.

Ini aku yang sekarang, penderita polio, pendidikan nggak jelek-jelek banget, bisa berkeluarga, bisa menjadi seorang ibu, bisa punya bisnis sendiri walaupun dalam skala kecil. Bukan bermaksud sombong kalau aku bilang aku lebih mandiri sekarang. Bukan pula bermaksud mengecilkan orang lain yang terkena polio, bahwa sebenarnya kita nggak perlu kok minder, begini saja mikirnya : belum tentu orang yang sehat bisa mikir dan bertindak seperti kita. Kalau minder kita sendiri yang rugi, kita jadi tidak bisa menikmati hidup, kita jadi kuper. Seandainya....ini ngomong 'seandainya' ada orang, teman, atau pihak lain yang nggak mau dekat atau berteman dengan kita...ya sudah biarin...cuek aja lagi!! Kan lebih mudah mencari teman dibanding mencari musuh...
Kayaknya memang mudah ngomong aja ya, tapi aku pernah mengalaminya lho...jadi harus percaya!!

Sekarang bagiku yang penting melanjutkan hidup, 'mewarnai' hidup, percaya diri, mandiri, biar Tuhan bangga melihatku..........

Rabu, 17 Februari 2010

Jiwa Kita ( Jiwaku & Jiwamu ) Tertekan?

Kita sering mendengar tentang tekanan jiwa, dan sesungguhnya kita sangat mengenal persoalan-persoalan kita. Kita terus menerus memikirkan setiap persoalan kita, sehingga setiap bagian menjadi jelas. Pikiran kita mulai memperbesar persoalan itu dan membuatnya seolah-olah menjadi lebih berat lagi. Dan dengan menambahkan macam-macam unsur lainnya seperti kemarahan, kasihan akan diri sendiri, ketakutan akan terjadinya sesuatu yang lebih buruk, putus asa dan kehilangan akal, maka kita sudah berhasil dengan sukses membuat jiwa kita tertekan dan lebih tegang.

Tetapi seandainya kita yakin bahwa ada hal-hal lain yang lebih baik akan mengisi hari depan kita, maka kita akan memperoleh kebaikan itu. Kita akan mendapatkan sumber-sumber keuangan untuk dipergunakan memenuhi kebutuhan, bahkan lebih daripada itu. Kita akan mendapatkan suka cita dalam hidup ini. Kita akan mencapai cita-cita kita, doa-doa kita akan didengar dan dijawab, dapat melihat hidup yang akan datang dengan jelas dan jika datang saat gelap kita akan dapat mengatasinya. Jika kita yakin bahwa hal-hal yang baik tersebut akan mengisi hidup kita, apakah jiwa kita masih tertekan? Tentu tidak!!

Jika masih merasa tertekan, berdoalah padaNya, Ia akan mengabulkan doamu..karena jika kita berdoa dan memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu dan cahaya terang akan menyinari jalanmu. Sebesar apa kita sudah percaya akan Dia, sebesar itu pula kita telah menerimanya...kuncinya adalah percaya, dan kita akan percaya kalau mengenal Dia dengan baik.

Ada banyak cara untuk mengenal Dia dengan baik, bayangkan kita duduk di suatu pegunungan. Duduk di sana dalam kesunyian sambil menikmati hawa sejuk, perhatian kita tertuju pada gunung tinggi yang jauh di seberang kita, tampak puncak gunung itu diselimuti hujan dan badai. Angin mencambuknya dari segala arah. Hujan turun amat deras, kilat menyambar-nyambar dengan pukulan yang dahsyat. Kita tentu bertanya-tanya apakah gunung itu dapat menahan serangan-serangan yang gencar itu? Tapi tak lama kemudian, awan yang gelap itu lenyap dan terlihatlah lagi gunung yang megah berkilauan dalam cahaya matahari yang cerah.

Kita tentu dapat bayangkan betapa banyak kesakitan yang harus dialami gunung itu selama berada di sana. Misalnya badai,topan,gempa bumi, kebakaran,hujan. Gunung itu telah mengalami musim hujan yang dingin, telah menyaksikan datang dan perginya peperangan-peperangan dunia dan masa depresi. Raja-raja telah bangkit dan jatuh, kebudayaan telah berkembang dan punah, tapi gunung itu tetap ada di sana!!

Sebenarnya kita menjadi tegang dan tertekan juga gelisah jika gunung-gunung dalam hidup kita menghalangi jalan kita : hutang tak dapat dibayar, persoalan-persoalan tak dapat dipecahkan, penghalang-penghalang tak dapat ditanggulangi.

Karenanya untuk melepas jiwa yang tertekan kita harus berhenti memusatkan pikiran kita pada kelemahan kita dan mulai berpikir akan kekuatanNya. KekuatanNya cukup besar untuk memusnahkan segala kesulitan kita. Selalu yakin, percaya dan doa itu kuncinya.



( Thanks to my Charles L Allen............... )


Selasa, 16 Februari 2010

Santai Sejenak



Dari pagi aku sudah merasa lagi malas melakukan kegiatan rutinitas harian yang terkadang sangat membosankan, pengin sekali-kali sejenak keluar dari sesuatu yang monoton........, Ekel ( yang kebetulan libur sekolah ) dari pagi sudah ngajakin berenang...yo wis...jadi, pagi sekitar jam setengah sembilan kami berangkat menuju kolam renang yang tidak begitu jauh dari rumah, hanya berjarak sekitar 3 kilometer.



Ini tempatnya, Taman Segara Madu, lokasinya ada di Jalan Batu Bolong 39, jalan menuju tempat wisata Pantai Berawa. Tempat ini sering jadi pilihanku untuk berenang dengan beberapa alasan, antara lain dekat dari rumah, areal parkir yang luas, kolam yang besar, aman bagi anak-anak dengan ukuran tingkat kedalamannya, ada mini marketnya dan terakhir, ada pool bar serta coffee shopnya ( kan biasanya habis berenang perut langsung kukuruyuk !! )

Menurutku Taman Segara Madu ini suatu areal yang terkonsep tidak saja "kolam renang" tetapi juga sebagai taman rekreasi, dengan luasan kurang lebih 4.500 meter persegi, terdapat satu kolam renang ukuran olympic standar dan dipadu dengan tiga kolam renang anak-anak juga beberapa bale joglo kecil di sepanjang kolam, di sekeliling luar tampak rice field view pedesaan nan asri alami sebagai nilai tambah bagi kolaborasi antara taman rekreasi dan harmoni alam yang memberikan kesan bebas, lepas, lega, relax dan menembus batas imajinasi.

Matahari sudah di atas kepala ketika aku pulang, perut sudah terisi, Ekel juga sudah mulai ngantuk. Kalau dipikir-pikir sempat nggak sempat harusnya kita menyempatkan diri untuk rehat sejenak, apapun bentuknya, kemana tujuannya,berapa lama waktunya, biar bisa fresh lagi otaknya, tapi untuk kali ini lumayan puas setelah melepaskan rutinitas, berendam dan santai sejenak.....



Minggu, 14 Februari 2010

Hutan Eka Karya Bedugul

Hutan Eka Karya Bedugul
( lebih populer : Kebun Raya Bedugul )


Ini adalah salah satu tempat favoritku kalau lagi pengin sendiri..lagi banyak masalah...lagi pengin cari hujan dan dingin..!!!!!

Sebelum nulis aku coba bayangkan dulu..dalam rekam batinku, aku terperangkap di tengah hutan raya yang alami dan senyap,diam, sepi, sunyi, pohon-pohon yang jangkung menunduk nunduk ujungnya dibelai angin, saat yang bersamaan hujan datang ditambah kabut yang turun ke batang-batang pohon..seperti kesakralan yang mengikat...wuiihhh..!!

Kebun Raya Bedugul berada di ketinggian kurang lebih 1000 dpl, berjarak sekitar 60 km dari Denpasar, dengan jarak tempuh 1 jam berkendaraan.
Kebun ini berada di jalur antara Denpasar dan Singaraja dengan cuaca dingin cenderung hujan dan berkabut tipis di siang hari.

Menemukan kebun raya ini, tidaklah sulit, begitu sampai di wilayah Desa Candi Kuning Kecamatan Baturiti tampak sebuah gapura besar di kiri jalan. Memasuki wilayah kebun raya pintu masuk terbagi dua, yang di sebelah kiri untuk mobil ( selain bis besar ) yang langsung diperbolehkan masuk ke seluruh areal yang ada di dalam kebun raya yang sangat luas , dan pintu sebelah kanan untuk pengguna sepeda motor yang langsung ke areal parkir.

Kebun Raya Bedugul ini di bangun pada tahun 1951 dengan luas kurang lebih 154 hektar dan merupakan cabang dari Kebun Raya Bogor, didirikan sebagai tempat penelitian flora pegunungan Indonesia Timur ( Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Papua dan Maluku ) dengan konsep perpaduan antara hutan alam dan tradisi Bali.

Konsep hutan alam dan tradisi Bali nampak jika dilihat dari gerbang utama yang berupa candi yang terbelah dan 9 patung dari epos Ramayana seperti Rama dan Sinta, Sinta Obong, Anoman, Sinta diculik Rahwana, Jatayu melawan Rahwana dll.
Juga ada 2 Pura ( Pura Batu Meringgit dan Pura Terataibang ) dan satu situs kuno patung singa mendekam.
Sedangkan pengembangan dari hutan alam sendiri tampak dari koleksi tanaman yang hingga kini berjumlah sekitar 18 ribuan dan koleksi-koleksi khusus seperti anggrek ( anggrek hitam yang langka ), kaktus, tumbuhan paku, tumbuhan air, tanaman obat-obatan, serta tanaman untuk upacara agama serta mawar dan begonia.

Landscape di sini bertingkat dari 1000 dpl hingga 1400, sehingga banyak tempat seperti bukit-bukit kecil yang bisa dipakai sebagai sarana olah raga mendaki, atau yang senang dengan out bond di dalam areal kebun raya telah tersedia " bali tree top ".

Jadi kalau lagi banyak banyak masalah..enak banget kalau ngadem di sini hitung-hitung sekalian belajar tanaman dan mencintai alam............






Sabtu, 13 Februari 2010

Waktu Menyelesaikan Masalah

Ini juga aku dapatkan di Bali....( dari seorang Ronal Hikari dan Ven.K.Sri Dhamananda ) sebuah perenungan menuju tahun baru..." sebuah catatan khusus untukku dari telaah atas segala kejadian dari tahun yang baru saja berlalu "


Waktu Akan Menyelesaikan Masalah

Setiap kesulitan akan berlalu. Apa yang menyebabkan kamu meneteskan air mata hari ini, akan segera terlupakan, kamu mungkin mengingat bahwa kamu pernah menangis, tetapi kamu tidak akan mengingat lagi apa yang sebetulnya telah kamu tangisi.

Sebagaimana kita tumbuh menjadi dewasa dan menjalani kehidupan, jika kita ingat hal ini, kita akan selalu menjadi heran apabila kita berbaring pada malam hari kita memikirkan hal hal yang telah mengecewakan kita yang terjadi selama sehari, atau bagaimana kita menaruh dendam terhadap seseorang dan terus membiarkan pikiran-pikiran yang sama timbul di dalam pikiran kita, tentang bagaimana kita akan membalas orang yang telah merugikan kita.

Kita mungkin menjadi marah terhadap sesuatu, tetapi kemudian bertanya-tanya dan merasa heran, apakah sebenarnya yang telah menyebabkan kita menjadi begitu marah. Apabila kita telah berhasil menghentikannya dan mulai berpikir tentang hal lain yang lebih bermanfaat maka kita akan menyadari betapa waktu dan tenaga kita terbuang sia-sia karenanya dan betapa kita dengan sengaja telah menyebabkan ketidak bahagiaan.

Karenanya apapun kesulitan kita dan bagaimanapun beratnya kesulitan itu timbul, semuanya akan dapat diselesaikan oleh waktu. Tetapi sebelumnya kita tentu saja harus berusaha untuk menjaga dan melindungi diri kita agar hal tersebut tidak mengalami kesulitan yang sama.

Mengapa kita membiarkan kesulitan menguras tenaga dan membuat diri kita tidak bahagia? Tentu saja jawabnya adalah : bahwa bukan mereka yang berbuat demikian, melainkan sebenarnya diri kita sendirilah yang membuat diri kita tidak bahagia.

Harus disadari bahwa ada cara untuk menghadapi setiap masalah dan kesulitan yang muncul, dengan kata lain masalah dan kesulitan tersebut pasti ada akhirnya, yang ditemukan dengan cara mencapai kebebasan dan hasrat keakuan, yaitu dengan membasmi semua bentuk keragu-raguan dan kebodohan.

Seringkali terjadi, apabila kita gagal mendapatkan penyelesaian akan masalah dan kesulitan kita biasanya kita cenderung untuk mencari kambing hitam, atau siapa saja yang dapat dijadikan biang keladi atas kesusahan kita. Kita tidak siap mengakui kekurangan kita sendiri. Kita merasa lebih mudah menyalahkan orang lain sekaligus menganggap orang lain sebagai biang keladi kesusahan kita.

Inti dari semuanya adalah bahwa kita harus bekerja sungguh-sungguh, dengan rajin dan cermat,menjalani kehidupan dengan sewajarnya, serta yang paling penting adalah selalu siap dan tenang dalam menyelesaikan setiap masalah dan kesulitan yang datang.

Jumat, 12 Februari 2010

Canang


CANANG

Bali identik dengan agama Hindu, agama yang dianut mayoritas masyarakat Bali. Dan salah satu bentuk yang terkonsep sebagai budaya seni adalah persembahan ( sesajen ) kepada Yang Widhi Wasa dengan berbagai keaneka ragaman bentuk. Sementara unsur api, bunga, buah dan daun adalah elemen yang saling melengkapi dalam sarana persembahan orang Bali.

Sesajen sederhana dalam artian wujud, bahan, dan pemakaian dalam keseharian ( canang adalah sesajen yang mutlak dan wajib ada setiap pagi dan sore hari dalam setiap rumah ) serta gampang ditemui dalam masyarakat Hindu di Bali adalah Canang. dan pada umumnya yang sering ditemui berbentuk bulat, sekalipun setiap kabupaten di Bali mempunyai karakteristik dan ciri khas tersendiri.

Canang sendiri terdiri dari sebuah daun kelapa yang masih muda atau janur yang dibentuk kotak atau bulat disemat dengan lidi, yang sekaligus menjadi alasnya. Porosan ( dari sebentuk kecil daun janur kering yang berisi kapur putih ), seiris pisang, seiris batang tebu, kekiping ( kue dari ketan yang tipis dan kecil ), kemudian di atasnya ditata aneka bunga ( bunga tertentu dan tidak sembarang bunga ) biasanya berwarna merah, kuning,putih dan hijau daun pandan. Terakhir di berikan boreh miik ( wewangian ) sebagai penambah aroma.

Canang ini dipergunakansebagai persembahan atau sesaji bersama dengan asap dupa yang mengepul dan tirta ( air suci ) yang dipercikkan di atasnya, tentunya disertai untaian doa suci.

Rabu, 10 Februari 2010

Pulau Bali



BALI...banyak orang menyebut sebagai Pulau Surga, Pulau Seribu Pura, Pulau Dewata dan banyak lagi sebutan yang lain bagi pulau seluas 5.561 km2 , dengan jumlah penduduk sekitar 4.500.000 jiwa.

Pulau yang juga salah satu propinsi di Indonesia ini merupakan bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan lebar 112 km, serta berjarak sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa.

Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali yakni dengan ketinggian 3.148 dpl dan menjadi pusat atau induk dari semua pura yang ada di Bali yakni Pura Besakih. Berdasar topografi dan relief di tengah Pulau Bali memanjang pegunungan dengan gugusan gunung berapi di antaranya Gunung Batur dan Gunung Agung serta yang tidak berapi yakni Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung Seraya.

Sedangkan selain dikelilingi oleh laut dengan banyaknya pantai yang telah dikenal oleh wisatawan, Pulau Bali juga memiliki 4 danau yakni Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Batur, danau-danau ini juga telah menjadi bagian dari obyek wisata yang layak dikunjungi oleh wisatawan baik karena keindahan danau dan ekosistimnya yang layak jual juga komponen pendukungnya sudah bisa memenuhi kriteria sebagai daerah tujuan wisata.

Selain sektor pariwisata, sektor perikanan dan pertanian juga masih menjadi andalan perekonomian setiap rumah tangga seperti normalnya negara agraris, dan yang tak boleh dilupakan adalah banyaknya orang Bali yang menjadi seniman dan menjadikannya sebagai "pekerjaan"

Bahasa yang dipakai di Bali antara lain Bahasa Bali ( sebagai bahasa ibu ) dan Bahasa Indonesia, sedangkan Bahasa Ingggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan besar dari industri pariwisata, bahkan banyak orang yang menguasai bahasa asing lain dengan kompetensi yang cukup memadai.