( Bersama beberapa teman di posko KKN )
Termotivasi keinginan cepat lulus karena faktor biaya, akhirnya sampai juga pada kesempatan mengambil program Kuliah Kerja Nyata di semester delapan, sekalian penelitian untuk skripsi.
Awalnya sedikit ngeri, karena bagaimanapun juga selama aku di Bali sudah beberapa tahun hanya mengenal Bali di perkotaannya saja, seperti Denpasar tempat aku tinggal, kalaupun beberapa kali ke kabupaten lain itupun hanya di ibu kota kabupatennya saja yang nota bene wilayah yang paling rame daan 'meriah' dari suatu tempat.
Apalagi pengalaman Mas Bambang (kakak lelakiku) yang lebih dulu ber KKN ria semester sebelumnya yang mendapat tempat di wilayah Tabanan, sebuah kabupaten yang perekonomiannya bersandar pada pertanian...jadi ya tinggal nya di suatu desa di bawah kaki gunung Batukaru, jauh dari Denpasar, dingin, jalannya berkelok kelok dan licin..yang ada hanya sawah-sawah bahkan waktu itu mandinya di sungai...bukannya apa apa sih, cuman dengan kondisi fisik yang aku miliki aku sempat ragu juga..mampu nggak ya?
Ada penawaran dari seorang rekan yaang punya koneksi 'orang dalam' untuk meminta ditempatkan di lokasi tertentu dengan catatan nilai yang keluar nantinya tidak akan bisa maksimal. Lama aku berpikir tentang hal ini. Orang-orang terdekatku semua menganjurkan untuk mengambil kesempatan ini, tempat bisa memilih dalam artian masih dekat dengan Denpasar dan lokasi yang tidak terlalu sulit untuk dijangkau (waktu itu dianjurkan memilih Kabupaten Tabanan daripada Kabupaten Karangasem atau Bangli yang gersang dan jauh). Maklum dari dulu sampai sekarang kalau kita bicara tentang Kuliah Kerja Nyata ya kembali ke masyarakat. Kita membantu segala macam yang diperlukan di sana, dari sosialisasi, jadi juru penerangan, tenaga bahkan terkadang juga dana.
Last minute, akhirnya aku putuskan tidak mengambil pilihan itu, aku lebih memilih berdoa dan kemudian menyerahkan segala sesuatunya kepadaNya. Aku lebih nyaman dan merasa tenang dengan menyerahkan sepenuhnya hidupku padaNya...istilahnya pasrah total dalam doa....
Percaya nggak apa yang terjadi? Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan mendengar doaku yang sudah menyerahkan segalanya. Papan pengumuman mencantumkan namaku bersama 9 orang dari fakultas yang berbeda, dengan lokasi penempatan di Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta.....ya...aku ditempatkan di kota internasional....
Namanya saja KKN di kota internasional, lurahnya modern banget, kita ditempatkan di 2 cottages ( pisah antara putra/putri), dengan layanan service 24 hours baik itu makanan, minuman,full ac, laundry, delivery service..semuanya..
Pekerjaan pun nggak banyak, hanya membantu membereska administrasi dan papan tulisan karena akan ada lomba desa. Mencari sponsor untuk membuat taman kecil di beberapa tempat serta tong sampahnya. Selain itu 'pekerjaan kita' mengikuti acaranya Pak Lurah yang sering keliling ngontrol keamanan dan situasi kawasan Kuta. Dari restoran, hotel, pantai bahkan diskotik atau pub, alhasil 2 bulan di Kuta aku terkena batuk berat.
Sebelum kembali ke kampus, dengan senang hati Pak Lurah memberikan nilai A sama kita-kita..wah komplit sudah semuanya. Yang jelas pulang dapat tabungan, pengalaman, teman, kenalan, nilai A dan penambahan berat badan.
Dan kini aku selalu merasa lebih baik menyerahkan semuanya kepada Tuhan...semuanya tanpa titik, koma..apalagi tanda tanya..
Termotivasi keinginan cepat lulus karena faktor biaya, akhirnya sampai juga pada kesempatan mengambil program Kuliah Kerja Nyata di semester delapan, sekalian penelitian untuk skripsi.
Awalnya sedikit ngeri, karena bagaimanapun juga selama aku di Bali sudah beberapa tahun hanya mengenal Bali di perkotaannya saja, seperti Denpasar tempat aku tinggal, kalaupun beberapa kali ke kabupaten lain itupun hanya di ibu kota kabupatennya saja yang nota bene wilayah yang paling rame daan 'meriah' dari suatu tempat.
Apalagi pengalaman Mas Bambang (kakak lelakiku) yang lebih dulu ber KKN ria semester sebelumnya yang mendapat tempat di wilayah Tabanan, sebuah kabupaten yang perekonomiannya bersandar pada pertanian...jadi ya tinggal nya di suatu desa di bawah kaki gunung Batukaru, jauh dari Denpasar, dingin, jalannya berkelok kelok dan licin..yang ada hanya sawah-sawah bahkan waktu itu mandinya di sungai...bukannya apa apa sih, cuman dengan kondisi fisik yang aku miliki aku sempat ragu juga..mampu nggak ya?
Ada penawaran dari seorang rekan yaang punya koneksi 'orang dalam' untuk meminta ditempatkan di lokasi tertentu dengan catatan nilai yang keluar nantinya tidak akan bisa maksimal. Lama aku berpikir tentang hal ini. Orang-orang terdekatku semua menganjurkan untuk mengambil kesempatan ini, tempat bisa memilih dalam artian masih dekat dengan Denpasar dan lokasi yang tidak terlalu sulit untuk dijangkau (waktu itu dianjurkan memilih Kabupaten Tabanan daripada Kabupaten Karangasem atau Bangli yang gersang dan jauh). Maklum dari dulu sampai sekarang kalau kita bicara tentang Kuliah Kerja Nyata ya kembali ke masyarakat. Kita membantu segala macam yang diperlukan di sana, dari sosialisasi, jadi juru penerangan, tenaga bahkan terkadang juga dana.
Last minute, akhirnya aku putuskan tidak mengambil pilihan itu, aku lebih memilih berdoa dan kemudian menyerahkan segala sesuatunya kepadaNya. Aku lebih nyaman dan merasa tenang dengan menyerahkan sepenuhnya hidupku padaNya...istilahnya pasrah total dalam doa....
Percaya nggak apa yang terjadi? Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan mendengar doaku yang sudah menyerahkan segalanya. Papan pengumuman mencantumkan namaku bersama 9 orang dari fakultas yang berbeda, dengan lokasi penempatan di Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta.....ya...aku ditempatkan di kota internasional....
Namanya saja KKN di kota internasional, lurahnya modern banget, kita ditempatkan di 2 cottages ( pisah antara putra/putri), dengan layanan service 24 hours baik itu makanan, minuman,full ac, laundry, delivery service..semuanya..
Pekerjaan pun nggak banyak, hanya membantu membereska administrasi dan papan tulisan karena akan ada lomba desa. Mencari sponsor untuk membuat taman kecil di beberapa tempat serta tong sampahnya. Selain itu 'pekerjaan kita' mengikuti acaranya Pak Lurah yang sering keliling ngontrol keamanan dan situasi kawasan Kuta. Dari restoran, hotel, pantai bahkan diskotik atau pub, alhasil 2 bulan di Kuta aku terkena batuk berat.
Sebelum kembali ke kampus, dengan senang hati Pak Lurah memberikan nilai A sama kita-kita..wah komplit sudah semuanya. Yang jelas pulang dapat tabungan, pengalaman, teman, kenalan, nilai A dan penambahan berat badan.
Dan kini aku selalu merasa lebih baik menyerahkan semuanya kepada Tuhan...semuanya tanpa titik, koma..apalagi tanda tanya..
1 komentar:
cool...
Posting Komentar